Lompat ke konten

Program Area

PROGRAM IRE

IRE menanggapi konteks dan dinamika Indonesia yang berubah dengan bertumpu pada pengalaman dan pembelajaran program dan kelembagaan yang telah ditempuh selama ini dengan payung besar (great umbrella): democracy, development and welfare. Pembangunan (development) merupakan tema utama, bahkan merupakan legacy utama negara di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam perencanaan pembangunan di level nasional dan subnasional. Ketiga konsep besar itu saling berhubungan dan terikat secara terpadu. Demokrasi dan pembangunan mempunyai hubungan timbal balik. Pembangunan tanpa demokrasi hanya membuahkan penyerobotan dan kesejangan, sebaliknya demokrasi tanpa pengetahuan hanya membuahkan sinisme, delegitimasi dan krisis demokrasi

Demokrasi merupakan instrumen dan proses politik, pembangunan merupakan arena, dan kesejahteraan merupakan tujuan. Berbeda dengan ortodoksi teori modernisasi mengutamakan pembangunan, menunda demokrasi, maupun ortodoksi kategori kucing ala Lee Kuan Yew di Singapura dan Deng Xio Ping di China yang mengabaikan demokrasi, IRE meyakini bahwa demokrasi merupakan instrumen dan proses untuk menembus ketimpangan hasil-hasil pembangunan dan kesejahteraan. Tetapi, sebaliknya, demokrasi bukanlah serangkaian teori yang hanya dibicarakan melalui proses dialog dan pendidikan, melainkan harus dijalankan dan dilembagakan dalam arena pembangunan, atau dengan cara democratisation trough development. Nilai-nilai dan institusi demokrasi, misalnya, bisa dimasukkan ke dalam berbagai agenda pembangunan: penanggulangan kemiskinan, program CSR, pelayanan publik, pengembangan ekonomi lokal, dan seterusnya.

Sesuai dengan payung besar itu, IRE akan menyesuikan diri dan mempertajam strategi dan pendekatan dengan tetap mengacu pada pengalaman dan spesialisasi selama ini, dengan berfokus pada hal-hal berikut ini:

1.1.Deepening Democracy

Dari pengalaman IRE selama ini, kegiatan riset dan advokasi untuk memperdalam demokrasi ke depan dapat dilakukan dengan mengadaptasi dan mempertajam pendekatan dalam spesialisasi pengetahuan, pengalaman, dan kapasitas berkaitan:

  • Representasi dan partisipasi warga
  • Studi politik lokal
  • Active Citizenship
  • Institusi Politik dan Representasi Substantif

1.2. Governance dan Policy Reform
IRE memiliki beberapa staf peneliti yang kompeten dan reputasi yang baik di bidang keilmuan terkait dengan governance study. Atas dasar pengalaman IRE selama ini, kegiatan riset dan advokasi berfokus governance and policy reform ke depan dilakukan dengan mengadaptasi dan mempertajam pendekatan dalam spesialisasi pengetahuan, pengalaman, dan kapasitas mencakup:

  • Reformasi dan inovasi pemerintahan daerah
  • Desentralisasi dan otonomi daerah
  • Reformasi perencanaan dan penganggaran
  • Reformasi pelayanan publik
  • Reformasi kebijakan sosial ekonomi

1.3. Community Development and Empowerment
IRE memiliki beberapa staf peneliti yang kompeten dan bereputasi baik di bidang keilmuan terkait dengan program pemberdayaan masyarakat yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengentaskan dari kemiskinan di Indonesia. Dari pengalaman ini, kegiatan riset dan advokasi untuk memperdalam community empowerment ke depan dapat dilakukan dengan mengadaptasi dan mempertajam pendekatan dalam spesialisasi pengetahuan, pengalaman, dan kapasitas dalam:

  • Advokasi Community Development (CD) dan Corporate Social Responsibility(CSR)
  • Memperbaiki kualitas partisipasi, kerelawanan sosial dan keswadayaan
  • Pengembangan livelihood dan ekonomi lokal

1.4. Cross-cutting Area
Pada saat yang sama, IRE juga akan memperkuat  diri dengan memajukan isu-isu lintas bidang yang sangat berkait dengan payung besar dan ketiga fokus tersebut yaitu:

  • Poverty aleviation
  • Village reform

1.5. Mainstreaming strategy
Untuk menjalankan agenda-agenda besar itu, IRE mengedepankan sejumlah mainstreaming strategy sbb.:

  • Keadilan gender
  • Multikulturalisme dan toleransi
  • Keberlanjutan lingkungan hidup
  • Emansipasi lokal
  • Engagement multipihak

Dalam 5-10 tahun ke depan, respon IRE sebagai lembaga pengetahuan adalah sebagai berikut:

  • Bertolak dari prinsip warga sebagai penggerak perubahan maka IRE akan lebih berupaya memahami dengan lebih kuat bagaimana dinamika empirik baik berkaitan dengan kebijakan pemerintah mapun dalam hal bagaimana kohesi sosial dan representasi warga dibentuk, diperkuat, dan dilemahkan oleh proses-proses yang berjalan.
  • Riset dan produksi pengetahuan IRE akan berbasis empiris berupaya mencari dan menemukan kebijakan dan institusi yang sekaligus feasible/dapat dijalankan dan desirable/etis, dari sudut pandang multi-stakeholders, termasuk pemerintah, sektor swasta dan warga sendiri.
  • Riset dan kajian IRE juga akan menempuh pendekatan komparatif terhadap tema tertentu dalam upaya mendorong pencarian model-model kelembagaan yang lebih berbais keragaman budaya dan berbasis hak asasi manusia
  • Riset dan bantuan teknis IRE akan bersifat nonpartisan dalam arti tidak berpihak kepada salah satu ideologi terutama tidak berpihak kepada pendekatan yang berbasis parokhialisme.
  • Riset dan kerja kerja IRE akan selalu adaptif dalam upaya untuk peka terhadap trend dan perkembangan, dengan tujuan memastikan bahwa produksi pengetahuan IRE akan selalu relevan kepada semua stakeholder termasuk kepada pemerintah dan gerakan sosial di Indonesia.
  • Riset dan produksi pengetahuan untuk mendorong, memajukan, dan memicu perubahan kebijakan dengan memastikan prinsip keadilan gender, emansipasi, kebhinekaan dan toleransi, dan isu-isu keberlanjutan lingkungan hidup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.