Lompat ke konten

Menabur Benih di Lahan Tandus Pelajaran Berharga dari Advokasi Perencanaan dan Penganggaran di Bantu

 Pengantar Editor
Melembagakan Perencanaan dan Penganggaran Partisipatif

 

Bantul dan Kebumen tidaklah sama dengan Porto Alegre di Brazil. Berbeda pula dengan Kota Kerala di India. Masinng-masing memiliki sejarah, karakter sosial dan politik. Tetapi sebenarnyakalau kita cermati, ada beberapa hal yang bisa mendekatkan kondisi, yang terjadi di Porto Alegre, untuk dijadikan bahan kita menata atau melakukan pembaharuan di Bantul maupun Kebumen. Porto Alegre dan kota lainnya di Brazil, pernah menjalani masa kelam di bawah rejimmiliter.

Pada saat koalisi partai kiri tengah Partido dos Tribahaldores memimpin pemerintahan lokal, masa kelam itu berangsur sirna. Hal yang kurang lebih sama, dialami oleh Bantul dan Kebumen, serta daerah lain di Indonesia. Rejim orde baru selama 32 tahun menghadirkan corak kehidupan yang sarat teror, represi militer dan penyeragaman dalam banyak hal. Secercah cahaya terang, mulai memberi harapan tatkala rejim orde baru bangkrut pada Mei 1998. Dalam intaian rejim militer, organisasi warga bisa tumbuh berkembang di Porto Alegre. Sedangkan di Indonesia, termasuk Bantul dan Kebumen, yang tumbuh berkembang adalah organisasi warga yang seragam, oligarkhis dan terkooptasi oleh rejim negara.

Sunaji Zamroni & M. Zainal Anwar

Download Buku Menabur Benih di Lahan Tandus

2 tanggapan pada “Menabur Benih di Lahan Tandus Pelajaran Berharga dari Advokasi Perencanaan dan Penganggaran di Bantu”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.