Perhatian pada masyarakat adat melalui intervensi program pemberdayaan dalam waktu tiga tahun belakangan ini memang marak. Khususnya hal ini dilakukan oleh kalangan aktivis NGO Indonesia. Terbukanya kesempatan untuk membangun partisipasi masyarakat sipil di aras grass root , sebagaimana disasarkan pada komunitas adat, telah dimanfaatkan
dengan menciptakan program-program advokatif. Sasaran penguatan diarahkan pada adat, tentu ada beberapa alasan.
Pertama, adat merupakan akar utama proses pembentukan kesadaran warga dalam berasosiasi, dan disanalah kualitas tata pemerintahan bisa diukur di level paling bawah dan mikro. Imajinasi sosiologis mengenai kekuasaan, tentu bisa dicandra tanpa kerumitan. Kedua, sebagai komunitas politik paling bawah, adat lebih subur bagi semaian political and social
capital , yang relevan bagi pembangunan demokrasi.