Ponjong (KR) Forum Komunikasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA) se-Gunungkidul melakukan deklarasi di kompleks objek wisata Waterbyur di Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Rabu (19/10). Acara kerja sama dengan SKH Kedaulatan Rakyat ini dihadiri Direktur Pengembangan Ekonomi dan Usaha Desa, Kementerian Desa Drs Sugeng Riyono, Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos, Sekda Drs Supartono MSi, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Sujoko Msi, IRE Yogya, Camat Ponjong Murwanto Ssos, camat serta kepala desa se-Gunungkidul.
Deklarasi diawali penyampaian latar belakang berdirinya Forum Komunikasi BUMDESA oleh Ketua Forum Tri Harjono. Forkom BUMDESA saat ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Forkom berfungsi untuk saling bertukar pikiran dalam menghadapi masalah yang ada di desanya masing-masing. Jumlah anggotanya baru 63 desa dan akan terus bertambah karena seluruh desa diharapkan dapat mempunyai BUMDESA. “Bahkan segera dibentuk Klinik BUMDESA sebagai tempat untuk konsultasi anggota Forkom,”tambahnya.
Direktur Pengembangan Ekonomi dan Usaha Desa Kemdesa, Drs Sugeng Riyono dalam sambutannnya memuji kreativitas BUMDESA di Gunungkidul yang sudah membentuk Forkom BUMDESA. Forum ini diharapkan sebagai media untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi masalah di desa. Agar BUMDESA benar-benar menjadi pilar yang kuat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. “Ke depan alangkah hebat jika dapat berdiri Bank Desa,”ujarnya.
Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos berharap desa-desa lain yang belum berdiri BUMDESA segera menyusul. Badan Usaha ini harus menjadi motor penggerak ekonomi pedesaan. Dia berharap agar ke depan dapat berdiri Desa Mart di masing-masing desa. Dengan demikian uang dari desa tersebut dapat terus berputar di desanya. Berbagai usaha di desa yang mulai terus berkembang diharapkan dapat menjawab persoalan uranisasi yang selama ini terjadi. Jika semua BUMDESA dapat berkembang pesat, warga perantauan dapat pulang ke kampung dan mengembangkan ekonomi di kampung halaman masing-masing.
“Forkom BUMDESA harus juga mampu mencegah kemacetan BUMDESA. Jangan sampai terjadi, sekarang jumlahnya banyak, besok macet banyak,”tambahnya. (Ewi)-e.
Sumber : Koran KR 20 Oktober 2016