Pendahuluan
IRE sebagai lembaga think tank advokasi mengemban visi berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan untuk mempengaruhi kebijakan strategis menuju terwujudnya negara yang kuat dan masyarakat lokal yang mandiri. Mandat ini hendak diraih melalui penelitian, pengembangan kapasitas, dan publikasi produk-produk pengetahuan yang berorientasi mendorong negara bertanggung jawab memenuhi hak-hak warga negara melalui reformasi kebijakan. Berbekal visi dan misi ini maka IRE akan terus memproduksi pengetahuan guna mempengaruhi kebijakan negara di level lokal dan nasional.
Deklarasi IRE sebagai lembaga think tank berlangsung pada tahun 2012 yang lalu, namun bukan berarti IRE masih “hijau” dan miskin kegiatan produksi pengetahuan dan advokasi kebijakan. IRE sebagai bagian dari gerakan masyarakat sipil sebenarnya telah lama dalam menekuni kegiatan produksi pengetahuan dan advokasi kebijakan, baik di level lokal maupun nasional. Salah satu isu yang menjadi perhatian IRE secara serius dan terdepan selama lebih dari sepuluh tahun terakhir ini adalah isu pembaharuan desa. Bahkah dalam kurun waktu lebih dari lima tahun terakhir, IRE memusatkan perhatian dan mengerahkan segala sumberdayanya untuk membela desa melalui advokasi RUU Desa.
Pada tahun 2013 ini eskalasi perhatian, energi pemikiran dan pengerahan sumberdaya mengalamai puncaknya. Setelah IRE melakukan penelitian dan rangkaian diskusi dengan para penggiat pembaharuan desa, pemerintah dan Pansus RUU Desa DPR RI, beberapa pemikiran alternatif tentang desa yang ditawarkan oleh IRE akhirnya diadopsi menjadi norma di dalam pasal-pasal RUU Desa. IRE mengawal intensif pemuatan norma-norma tersebut, sampai akhirnya sidang paripurna DPR RI pada tanggal 18 Desember 2013 mengesahkan dan menetapkan RUU Desa menjadi UU tentang Desa. Kini pemerintah telah mengundangkan menjadi UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, berlaku mulai pada tanggal 15 Januari 2014, yaitu pada saat undang-undang ini diundangkan.
Jalan panjang membela desa telah dilalui oleh IRE. Bahkan IRE berkoalisi dengan penggiat desa lainnya untuk mewujudkan undang-undang yang mengatur desa secara subtantif dan memberi peluang bagi kemandirian dan kedaulatan desa, dilaluinya secara terjal dan berkelok. Akhirnya undang-undang ini lahir, setelah semua elemen pembaharu desa bergerak dan menuntut kepada pemerintah dan DPR RI. Pencapaian membela desa dengan undang-undang desa ini bukan akhir dari keberpihakan, melainkan awal dari upaya para pembaharu desa mewujudkan desa yang mandiri dan berdaulat. Karena itu, IRE merasa terpanggil untuk senantiasa mengawal pelaksanaan UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa. IRE akan terus memompa semangat agar desa memperkuat diri, menata diri dan menghadirkan kesejahteraan bagi warganya. Namun sebaliknya, IRE pun akan berdiri di baris terdepan untuk melawan praktik-praktik penyimpangan dalam pelaksanaan undang-undang ini.
Tujuan
Laporan tahunan ini sengaja memilih tema utama tentang advokasi undang-undang desa sebagai bentuk pertanggungjawaban moral IRE dalam membela desa, serta tema-tema kegiatan setiap klaster yang dilaksanakan pada tahun 2013. Karena itu laporan tahunan ini memiliki tujuan sebagai berikut:
• Menarasikan kembali langkah-langkah IRE dalam advokasi RUU Desa
• Menyajikan pokok-pokok pemikiran alternatif tentang desa yang digagas oleh IRE dan menjadi norma dalam UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa
• Menyajikan pelaksanaan kegiatan setiap klaster, unit dan testimoni para mitra strategis IRE
Manfaat
Penulisan dan penerbitan laporan tahunan yang berisikan tema utama dan narasi pelaksanaan kegiatan tematik setiap klaster dan unit ini, diharapkan memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain:
• Bagi IRE menjadi bahan refleksi tahunan atas pencapaian peran dan fungsinya sebagai lembaga think tank advokasi di Indonesia
• Bagi para mitra IRE dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi dan pengetahuan atas pertanggunganjawaban IRE secara subtansi dan sumberdaya keuangan yang dikelolanya selama tahun 2013
• Bagi publik laporan ini dapat dipergunakan sebagai bahan inspirasi untuk mengembangkan pemikiran tentang desa dan tema-tema lainnya yang disajikan di setiap klaster dan unit.
Konteks
IRE sebagai lembaga think tank advokasi mengemban visi berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan untuk mempengaruhi kebijakan strategis menuju terwujudnya negara yang kuat dan masyarakat lokal yang mandiri. Mandat ini hendak diraih melalui penelitian, pengembangan kapasitas, dan publikasi produk-produk pengetahuan yang berorientasi mendorong negara bertanggung jawab memenuhi hak-hak warga negara melalui reformasi kebijakan. Berbekal visi dan misi ini maka IRE akan terus memproduksi pengetahuan guna mempengaruhi kebijakan negara di level lokal dan nasional.
Deklarasi IRE sebagai lembaga think tank berlangsung pada tahun 2012 yang lalu, namun bukan berarti IRE masih “hijau” dan miskin kegiatan produksi pengetahuan dan advokasi kebijakan. IRE sebagai bagian dari gerakan masyarakat sipil sebenarnya telah lama dalam menekuni kegiatan produksi pengetahuan dan advokasi kebijakan, baik di level lokal maupun nasional. Salah satu isu yang menjadi perhatian IRE secara serius dan terdepan selama lebih dari sepuluh tahun terakhir ini adalah isu pembaharuan desa. Bahkah dalam kurun waktu lebih dari lima tahun terakhir, IRE memusatkan perhatian dan mengerahkan segala sumberdayanya untuk membela desa melalui advokasi RUU Desa.
Pada tahun 2013 ini eskalasi perhatian, energi pemikiran dan pengerahan sumberdaya mengalamai puncaknya. Setelah IRE melakukan penelitian dan rangkaian diskusi dengan para penggiat pembaharuan desa, pemerintah dan Pansus RUU Desa DPR RI, beberapa pemikiran alternatif tentang desa yang ditawarkan oleh IRE akhirnya diadopsi menjadi norma di dalam pasal-pasal RUU Desa. IRE mengawal intensif pemuatan norma-norma tersebut, sampai akhirnya sidang paripurna DPR RI pada tanggal 18 Desember 2013 mengesahkan dan menetapkan RUU Desa menjadi UU tentang Desa. Kini pemerintah telah mengundangkan menjadi UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, berlaku mulai pada tanggal 15 Januari 2014, yaitu pada saat undang-undang ini diundangkan.
Jalan panjang membela desa telah dilalui oleh IRE. Bahkan IRE berkoalisi dengan penggiat desa lainnya untuk mewujudkan undang-undang yang mengatur desa secara subtantif dan memberi peluang bagi kemandirian dan kedaulatan desa, dilaluinya secara terjal dan berkelok. Akhirnya undang-undang ini lahir, setelah semua elemen pembaharu desa bergerak dan menuntut kepada pemerintah dan DPR RI. Pencapaian membela desa dengan undang-undang desa ini bukan akhir dari keberpihakan, melainkan awal dari upaya para pembaharu desa mewujudkan desa yang mandiri dan berdaulat. Karena itu, IRE merasa terpanggil untuk senantiasa mengawal pelaksanaan UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa. IRE akan terus memompa semangat agar desa memperkuat diri, menata diri dan menghadirkan kesejahteraan bagi warganya. Namun sebaliknya, IRE pun akan berdiri di baris terdepan untuk melawan praktik-praktik penyimpangan dalam pelaksanaan undang-undang ini.
Tujuan
Laporan tahunan ini sengaja memilih tema utama tentang advokasi undang-undang desa sebagai bentuk pertanggungjawaban moral IRE dalam membela desa, serta tema-tema kegiatan setiap klaster yang dilaksanakan pada tahun 2013. Karena itu laporan tahunan ini memiliki tujuan sebagai berikut:
• Menarasikan kembali langkah-langkah IRE dalam advokasi RUU Desa
• Menyajikan pokok-pokok pemikiran alternatif tentang desa yang digagas oleh IRE dan menjadi norma dalam UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa
• Menyajikan pelaksanaan kegiatan setiap klaster, unit dan testimoni para mitra strategis IRE
Manfaat
Penulisan dan penerbitan laporan tahunan yang berisikan tema utama dan narasi pelaksanaan kegiatan tematik setiap klaster dan unit ini, diharapkan memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain:
• Bagi IRE menjadi bahan refleksi tahunan atas pencapaian peran dan fungsinya sebagai lembaga think tank advokasi di Indonesia
• Bagi para mitra IRE dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi dan pengetahuan atas pertanggunganjawaban IRE secara subtansi dan sumberdaya keuangan yang dikelolanya selama tahun 2013
• Bagi publik laporan ini dapat dipergunakan sebagai bahan inspirasi untuk mengembangkan pemikiran tentang desa dan tema-tema lainnya yang disajikan di setiap klaster dan unit.