Lompat ke konten

Diskusi Bulanan IRE Yogya Membedah Subsidi BBM

  • oleh
Diskusi Bulanan IRE Yogya “Membedah Subsidi BBM”
Joglo Winasis, IRE, 26 November 2014
Pengantar

Kenaikan BBM seringkali menjadi keniscayaan di setiap masa Pemerintahan yang memimpin di negeri ini terutama Pasca Reformasi. Dari Presiden Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Puteri hingga Susilo Bambang Yudhoyono, terhitung sudah terjadi 6 kali kenaikan BBM. Alasannya hampir sama, yaitu deficit anggaran sehingga subsidi BBM harus dikurangi, mengingat selama ini Pemerintah menetapkan harga dibawah harga pasaran.

Hal yang sama terjadi lagi di awal Pemerintahan Jokowi yang baru berumur kurang dari 2 bulan. Dimana Jokowi pada tanggal 17 November 2014 lalu mengumumkan kenaikan BBM dengan nominal yang cukup tinggi, yaitu Rp 8.500,- untuk Premium yang awalnya Rp 6.500,- dan Rp 7.500,- untuk solar yang awalnya Rp 5.500,-. Kenaikan rata-rata Rp 2.000,- per liter ini pastinya menjadi beban berat bagi masyarakat terutama keluarga miskin, mengingat kenaikan BBM ini nantinya sudah pasti akan diikuti oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok lainnya.

Jokowi memiliki alasan terkait dengan keputusan yang tidak populis ini, dalam pidatonya ia menyampaikan  bahwa selama ini subsidi tersebut tidak tepat sasaran karena harusnya untuk pembangunan infrastruktur. Menurutnya, subsidi tidak dihilangkan melainkan dialihkan agar lebih tepat sasaran,dan pengalihan subsidi tersebut nantinya akan diperuntukkan bagi: Pertama, pembangunan infrastruktur, seperti jalan, bandara dan pelabuhan. Kedua, bagi keluarga miskin, yang diperuntukkan bagi Program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Diskusi bulanan yang secara rutin diselenggarakan oleh IRE ini nantinya akan membahas sejauh mana  subsidi BBM yang dilakukan Pemerintah selama ini sudah tepat sasaran? Dan bagaimana idealnya pengelolaan subsidi BBM?

Tujuan:
1. Mengupas alasan urgensi sebuah kebijakan terkait dengan subsidi BBM
2. Membedah program-program pengalihan subsidi BBM era Pemerintahan Jokowi
3. Mengukur seberapa jauh dampak kenaikan BBM bagi masyarakat terutama masyarakat miskin

Pembicara:
1. Dr. Rimawan Prapdityo (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UGM)
2. Romel Maskuri (Ketua Senat Mahasiswa UIN)
3. Dina Mariana (Peneliti IRE Yogyakarta)

Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan di JOGLO WINASIS, Kantor IRE Yogyakarta
Pada Hari Rabu, Tanggal 26 November 2014, Pukul 13.00 sampai 16.30

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.